Jakarta: Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi hal penting guna mewujudkan pembangunan berkelanjutan. Karenanya, perlu ada upaya untuk bersama-sama dari berbagai macam pihak terkait menciptakan SDM berkualitas tersebut termasuk memumpuk rasa solidaritas dan kebersamaan.
Kepala Kantor Pemasaran & Admisi Universitas Katolik Parahyangan (KPA UNPAR) Stefanus Edy Panca Wibowo menilai perlu ada upaya menanamkan rasa solidaritas dan kebersamaan sedari dini. Hal itu penting karena bisa berdampak terhadap terciptanya SDM berkualitas di Tanah Air serta imbasnya terhadap pembangunan.
Karena itu, ia memberikan apresiasi atas berlangsungnya ajang Kanaan Cup 2023. Melalui ajang itu, dirinya berharap, kian memupuk kebersamaan dan membangun jiwa sportivitas bagi mereka yang berkompetisi. “UNPAR berharap para peserta terfasilitasi untuk berkompetisi sesuai minat dan bakat,” ucapnya, dilansir dari keterangan tertulisnya, Senin, 27 Februari 2023.
Ajang bertema ‘Grow In Solidarite’ itu diharapkan bisa menumbuhkan semangat solidaritas terhadap sesama dan kembali dilaksanakan setelah dua tahun tidak diselenggarakan akibat pandemi covid-19. “Kami sangat bersyukur dapat kembali menyelenggarakan,” kata Ketua Yayasan Kanaan Ferry Winarta.
Di sisi lain, pemerintah menempatkan pembangunan SDM dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) sebagai modal utama pembangunan nasional untuk menuju pembangunan yang inklusif dan merata di seluruh wilayah Indonesia. Kebijakan tersebut diambil untuk memanfaatkan momentum bonus demografi yang saat ini terjadi di Indonesia.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tiga semester terakhir berada di atas lima persen di mana pada kuartal kedua 2022 mencapai 5,44 persen (yoy). Pertumbuhan ekonomi Indonesia berdasarkan prediksi IMF diperkirakan berada dalam kisaran lima persen.
“Bila disiapkan dengan baik, angkatan kerja yang dimiliki Indonesia merupakan potensi besar untuk mempercepat pembangunan ekonomi nasional sehingga angkatan kerja tersebut diharapkan bisa sejahtera sebelum tua,” tegas Airlangga.
Airlangga menambahkan pendidikan maupun pelatihan vokasi perlu saling melengkapi dengan industri. Oleh karena itu, diharapkan pelatihan vokasi terhubung dalam sistem informasi pasar tenaga kerja. “Saya berharap agar pelatihan vokasi mempunyai peran penting dalam pembangunan SDM di masa mendatang,” pungkas Airlangga.